KENDARI, KABARTIME.COM -Calon Presiden RI tahun 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dorong pemerintah untuk membangun pabrik pupuk murah khusus petani di Sulawesi Tenggara (Sultra) . Hal itu merespon atas adanya keluhan dari petani saat berdialog dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023).
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini hadir di kendari dalam rangka melanjutkan safari politik demi menyerap aspirasi masyarakat termasuk petani. Dimana sebelum di Kendari, Ia juga telah berkunjung ke Papua Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Dalam dialog tersebut, Ketua Kelompok Petani Merah Putih Konawe Selatan (Konsel) , Wayan Gama menyampaikan bahwa mayoritas penduduk di daerahnya berprofesi sebagai petani. Namun yang menjadi masalah saat ini adalah petani kesulitan mendapatkan pupuk. Olehnya itu, pihaknya meminta Kepada Ganjar Pranowo agar membangun Pabrik Pupuk Khusus petani jika terpilih jadi Presiden RI kedepan.
“Masyarakat di Konsel 85 persen petani sawah, dan perkebunan. Masalah yang terjadi saat ini adalah kami (petani) sangat susah mendapatkan pupuk,” terang Wayan.
Selain kesulitan mendapatkan pupuk, petani juga mengeluhkan tidak bisa menjangkau harga pupuk karena tergolong sangat mahal. Untuk itu pihaknya menyerahkan Nasib petani di tangan Ganjar.
“Jika kelak bapak menjadi nomor satu di Indonesia, pesan kami bisa terukir dan dapat di wujudkan,” tukasnya.
Menanggapi hal itu, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa apa yang disampaikan kelompok tani merupakan prblem yang harus di tuntaskan dan ia juga sepakat dengan program pembangunan pabrik Pupuk untuk kebutuhan petani.
“Petani tadi ada problem satu pupuknya sulit, kalau dia dapat mahal begitu kan. Obat-obatannya mahal, dan harganya jatuh. Saya kira ini yang penting hari ini kita mesti siapkan pabrik pupuk,” urai Ganjar.
Selain itu problem diatas, Politisi Berambut Putih ini juga mendorong peran penyuluh agar aktif memberikan pelatihan dan pendampingan bagi petani. Sehingga kedepan dapat meningkatkan kualitas panen sekaligus kesejahteraan petani.
“Kita siapkan penyuluh yang hebat kita ajari mereka berdiskusi dengan para petani yang punya pengalaman bagus, apakah pindah ke organik. Dan tentu saja sekarang yang memunculkan obat,” terangnya.
Lebih lanjut Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu berbicara mengenai pentingnya bantuan dari Kementerian Pertanian agar para petani ini bisa mendapatkan akses pupuk, begitu juga dengan pengembangannya.
“Saya kira sistem tata cara mereka mendaftarkan dan legalitas ini dari Kementerian Pertanian (agar) bisa menyiapkan lebih mudah dan saya kira membantu para petani,” pungkasnya
