Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Muna Barat

Gagal Kelola APBD? Darwin Didesak Tak Cuci Tangan Usai Tuding Pendahulu ”Perampok”

1776
×

Gagal Kelola APBD? Darwin Didesak Tak Cuci Tangan Usai Tuding Pendahulu ”Perampok”

Sebarkan artikel ini
Tokoh Pemuda Muna Barat, Junaim (foto : Kabartime.com).

MUNA BARAT,KABARTIME.COM– Pernyataan Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, yang menuding pemimpin periode sebelumnya meninggalkan “jejak utang besar” dan menyamakan pejabat lama bak “perampok APBD”, justru menimbulkan pertanyaan serius. Alih-alih menghadirkan solusi, tudingan tersebut dinilai sebagai bentuk cuci tangan politik yang tidak berlandaskan analisis empiris maupun kajian komprehensif atas kondisi fiskal daerah.

Darwin mengklaim beban pemerintahannya kini berat akibat warisan kebijakan lama, termasuk tambahan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) yang disebut tanpa kalkulasi matang. Namun, fakta menunjukkan bahwa APBD 2023–2024 yang ia kritik merupakan produk deliberasi kolektif antara TAPD, DPRD, dan eksekutif. Secara konseptual, hal ini disebut sebagai tanggung jawab bersama. Artinya, Darwin tak bisa sekadar melempar kesalahan tanpa mengakui adanya andil pemerintahan saat ini.

Lebih jauh, tudingan “perampok APBD” tanpa bukti hukum jelas tidak memenuhi standar kebijakan berbasis bukti. Jika Darwin yakin ada tindak pidana korupsi, seharusnya langkah yang diambil adalah melaporkan secara formal melalui mekanisme hukum, bukan menjadikan isu itu sebagai retorika populis yang hanya menggiring opini publik.

Klaim Darwin soal lonjakan belanja pegawai juga menunjukkan adanya kontradiksi logis. Jika benar pos belanja pegawai menggerus ruang fiskal, maka seharusnya ia segera melakukan rasionalisasi anggaran melalui APBD Perubahan. Ketiadaan langkah konkret ini mengindikasikan kelemahan dalam manajemen fiskal adaptif serta kurangnya strategi mitigasi kebijakan yang terukur.

Publik juga menyoroti pernyataannya soal proyek mangkrak yang disebut telah masuk meja kejaksaan. Secara yuridis, kasus yang sudah berada di tangan penegak hukum tidak boleh dijadikan tameng politik. Yang lebih ditunggu masyarakat adalah implementasi solusi berbasis akuntabilitas: penyelesaian utang, audit independen proyek, serta jaminan kelanjutan pembangunan daerah.

Tokoh Muda Muna Barat, Junaim, ikut angkat suara menanggapi sikap Darwin yang dianggap tidak solutif.

“Seorang pemimpin tidak boleh hanya pandai menyalahkan masa lalu. Publik butuh bukti kerja nyata, bukan narasi playing victim. Kalau Darwin menyebut pejabat lama perampok, buktikan dengan data hukum, jangan sekadar lempar wacana. Jika tidak, itu hanya upaya cuci tangan atas ketidakmampuan mengelola APBD sekarang,” tegas Junaim.

Ia menambahkan, kepemimpinan Darwin bersama wakilnya seharusnya fokus pada transformasi struktural dan pemulihan fiskal, bukan memperpanjang polemik politik.

“Kalau Darwin hanya sibuk menyalahkan, maka yang lahir bukan solusi, tapi justru legacy kegagalan baru. Rakyat sudah cukup lelah dengan drama politik, yang dibutuhkan adalah kepastian pembangunan,” tukas Junaim.

Sebelumnya, Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, secara terbuka menantang pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan pernyataannya mengenai “perampok APBD” pada masa kepemimpinan tahun 2023 dan 2024 lalu. Darwin menegaskan kesiapannya untuk berdiskusi langsung dan membeberkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jika ada oknum yang merasa terusik dengan ucapannya.

“Kalau ada yang tersinggung dengan kalimat Perampok APBD suruh ketemu saya,” ujar Darwin dengan nada tegas. Ia bahkan mengajak pihak-pihak tersebut untuk berdiskusi secara transparan mengenai pengelolaan keuangan daerah.

Darwin menjelaskan bahwa definisi “perampok” yang ia maksud merujuk pada tindakan mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, tanpa mempedulikan kesejahteraan masyarakat Muna Barat. Ia menyoroti sejumlah masalah krusial yang diwarisi dari kepemimpinan sebelumnya, termasuk proyek pembangunan jalan yang mangkrak dan beberapa kasus yang kini tengah ditangani oleh Kejaksaan.

“Itulah yang saya maksud bahwa ada kepentingan-kepentingan yang tidak memikirkan daerah dan mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok,” tegas Darwin.

Menurutnya, kondisi keuangan daerah saat ini sangat terbebani akibat kebijakan yang diambil pada periode sebelumnya. Ia berpendapat bahwa jika pengelolaan keuangan dilakukan dengan baik sejak awal, stabilitas finansial Muna Barat akan jauh lebih terjaga.

“Memang beban kepemimpinan kami ini berat. Tapi kalau ada yang tersinggung dengan pernyataan ‘Perampok’ itu, suruh ketemu saya, supaya saya bukakan datanya bahwa kamu ini kenapa tahun 2023 kau buat begini dan 2024 kau buat begini,” tantang Darwin.

Menanggapi potensi kritik terhadap pemerintahannya saat ini, Darwin menegaskan bahwa ia bersama Wakil Bupati Ali Basa baru menjabat selama tujuh bulan dan telah mewarisi utang yang besar. “Kalau mau salahkan saya kan tidak mungkin kan. Kita dengan Pak Ali Basa ini baru tujuh bulan menjabat. Kemudian kita masuk, utang itu sudah besar,” jelasnya.

Darwin juga memaparkan data terkait belanja pegawai. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2021 dan 2022, belanja pegawai masih di bawah Rp 150 miliar, menyisakan sekitar Rp 200 miliar untuk belanja publik. Namun, pada tahun 2023, terjadi peningkatan signifikan akibat kebijakan penambahan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dan kebijakan lain yang dinilai tidak mempertimbangkan keberlanjutan keuangan daerah.

“Harusnya kan sudah dihitung ini, Pak, bahwa ke depan kira-kira bagaimana. Tapi Ini kan tidak ada perencanaan keuangan yang matang,” kritik Darwin.

Ia kembali menegaskan kesiapannya untuk membuka data dan berdiskusi. “Jadi kalau ada yang tersinggung, suruh ketemu saya supaya kita buka-bukaan. Ini daerah ini jadi seperti ini atas ulah siapa. Termasuk dibebankan utang kota tahun 2025,” tegasnya.

Darwin mengaku sangat kecewa dengan kebijakan yang diambil oleh kepemimpinan sebelumnya. “Sebenarnya saya marah betul dengan kebijakan tersebut. Kita ditinggalkan masalah sementara mereka hanya memikirkan kepentingan sesaat. Mereka tidak memikirkan keberlanjutan,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Darwin menegaskan visi jangka panjangnya bersama Ali Basa untuk pembangunan Muna Barat. “Kita ini menjabat selama lima tahun, Pak, tapi saya sudah memikirkan kondisi tahun 2027 bagaimana dan 2028 bagaimana. Perencanaan keuangan daerah ini tidak hanya berlaku satu tahun. Tapi kita dengan Pak Ali Basa itu memikirkan selama lima tahun,” pungkasnya (red/kabartime.com).

Example 728x250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *