Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerah

Muna Barat Genjot Kemandirian Pangan Lokal di Hari Pangan Sedunia

155
×

Muna Barat Genjot Kemandirian Pangan Lokal di Hari Pangan Sedunia

Sebarkan artikel ini
Ketgam : Wakil Bupati Muna Barat, Ali Basa saat membuka acara hari pangan sedunia di kantor dinas ketahanan pangan, kamis (16/10/2025),(foto:kabartime.com)

MUNA BARAT,KABARTIME.COM-Wakil Bupati Muna Barat (Mubar), Ali Basa, menyoroti pentingnya mengembalikan kemandirian pangan lokal di tengah preferensi masyarakat terhadap beras sebagai kebutuhan utama. Pernyataan ini disampaikan saat peringatan Hari Pangan Sedunia, di Kantor Dinas Ketanahan Ketahanan Pangan, Mubar, kamis (16/10/2025).

Ali Basa menjelaskan bahwa masyarakat Muna dahulu mengonsumsi jagung dan ubi-ubian sebagai makanan pokok. Namun, perubahan zaman membuat konsumsi beras meningkat, sehingga daerah bergantung pada pasokan dari luar.

“Setiap keluarga setidaknya butuh 25 kg beras. Ini artinya kita ‘mengekspor’ uang ke daerah lain. Ketergantungan pada beras sama saja memperkaya daerah lain,” tegasnya.

Ketergantungan pada telur dari Sulawesi Selatan, termasuk untuk program makanan bergizi (MBG) di sekolah, juga menjadi perhatian. Bupati Mubar berupaya agar perputaran ekonomi terjadi di dalam daerah.

“Kita ingin mandiri, kebutuhan pokok dipenuhi dari dalam daerah. Telur dari peternak lokal, beras dari petani kita,” imbuh Ali Basa.

Sementara itu, kepala Dinas Ketahanan Pangan Mubar, La Ode Aka, menambahkan bahwa Hari Pangan Sedunia adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan ketahanan pangan lokal.

Dalam rangka mendorong pangan lokal Dinas Ketahanan Pangan menggelar bazar 251 paket dan gerakan pangan murah sebagai bagian dari sosialisasi. Bazar menawarkan pangan lokal siap saji seperti ubi rebus, keladi rebus, kantofi, katula, hogo-hogo, jagung rebus, pepaya rebus, ikan kering, telur, dan sambal seharga Rp 20 ribu per porsi.

Gerakan pangan murah menyediakan paket beras 5 kg, gula 1 kg, dan minyak 1 liter seharga Rp 97 ribu, lebih murah dari harga pasar Rp 100 ribu.

“Tujuan utama adalah memperkenalkan pangan lokal dan melestarikan kearifan lokal Muna Barat,” pungkas La Ode Aka.(red/kabartime.com)

Example 728x250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *