MUNA BARAT, KABARTIME.COM– Rencana Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kabupaten Muna Barat (Mubar) membutuhkan anggaran sebesar Rp 18 – 20 Milyar. Anggaran tersebut, berdasarkan hasil komunikasi dengan Balai Cipta Karya Nasional
Hal itu disampaikan Pj Bupati Mubar,Pahri Yamsul usai meninjau tumpukan sampah di dua pasar utama, yakni Pasar Guali di Kecamatan Kusambi dan Pasar Lambubalano di Kecamatan Lawa.
“kita telah melakukan komunikasi dengan Balai Cipta Karya Nasional. Namun, proyek ini memerlukan anggaran yang cukup besar, yakni sekitar Rp 18-20 miliar”, jelasnya.
Pahri mengaku rencana pembangunan TPST tersebut telah di koordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muna Barat, selanjutnya tinggal menyusun rencana sosialisasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah.
Kemudian untuk menangani persoapan sampah di Pasar-pasar, Pj Bupati Mubar akan melakukan kerja sama dengan Balai Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan bantuan dua bak sampah (kontainer), yang diharapkan dapat mengurangi permasalahan sampah di kedua pasar tersebut.
“Pemda tetap akan mencari solusi terkait permasalahan sampah ini, termasuk dengan rencana pembangunan TPST”,ungkapnya.
Terkait Rencana pembangunan TPST itu, Kadis, SDA dan Bina Marga Prov Sultra ini mengaku telah mengirimkan seluruh persyaratan administrasi yang diperlukan untuk proses tindak lanjut. Tidak hanya itu, Ia juga Berkomitmen akan mengawal Proses administrasi rencana Pembangunan TPST meskipun tidak lagi menjabat di Mubar.
“Saya Komitmen akan mengawal proses ini dan membantu Pemda Mubar untuk menyelesaikan, permasalahan sampah ini”,tuturnya
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muna Barat, La Edi, mengatakan bahwa untuk sementara waktu sampah masih dibuang di lahan milik masyarakat yang bersedia, sembari menunggu hasil kajian ulang dari tim ahli dari perguruan tinggi terkait TPST.
“Saat ini, sampah masih dibuang di lahan masyarakat yang bersedia, dan kami menunggu hasil kajian lebih lanjut terkait TPST,” ujar La Edi.