MUNA BARAT, KABARTIME.COM- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muna Barat (Mubar) kolaborasi dengan para kepala desa dalam hal mitigasi bencana alam. Mitigasi bencana ini dilakukan sebagai upaya pencegahan atau usaha pengendalian untuk mengurangi risiko bencana akibat perubahan iklim.
Kepala BPBD Muna Barat, Karimin mengatakan bahwa dari 11 bencana yaitu gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, kekeringan, longsor, badai tropis (siklon, taifun, dan hurricane), gelombang panas, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Namun ada dua bencana yang kerap terjadi di Muna Barat yaitu banjir dan angin puting beliung”, jelasnya.
Dua bencana alam ini kerap terjadi di wilayah Kusambi Raya dan Tiworo Raya, terutama di wilayah pesisir sering terjadi angin puting beliung. Sementara untuk wilayah Lawa Raya tingkat banjir masih dalam kondisi aman.
“Selama 2024 ini banyak laporan terkait kerusakan bangunan akibat angin kencang, serta terjadi banjir di beberapa wilayah,” kata Karimin.
Untuk itu, ia mengimbau seluruh masyarakat melalui kepala desa dan lurah untuk sigap dalam menanggulangi bencana yang terjadi di wilayah pimpinanannya, pasalnya pihaknya saat ini juga gencar melakukan sosialisasi dalam menanggulangi bencana sehingga harapannya dengan sosialisasi itu pihak pemerintah desa dapat membantu BPBD dalam memitigasi bencana alam.
Dalam sosialisasi itu ada beberapa hal yang ditekankan yakni dalam bencana alam puting beliung masyarakat diharapkan menebang pohon besar yang ada di dekat rumah yang berpotensi menimbulkan korban jiwa dan kerugian material.
Selanjutnya, terkait bencana alam banjir, pihak BPBD mengarahkan ke pimpinan desa dan kelurahan untuk membangun saluran atau drainase sehingga mencegah genangan air di wilayah masing-masing, dan bencana alam lainnya harus memang dipersiapkan walaupun tidak berpotensi terjadi.