Muna, Kabartime.com– Badan Urusan Logistik (Bulog) Raha terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di wilayah Muna dan Muna Barat (Mubar) dengan menggandeng berbagai pihak. Kolaborasi dilakukan bersama Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri, serta mitra seperti Rumah Pangan Kita (RPK) untuk memperluas jaringan distribusi.
“Kami bekerja sama dengan Pemda, TNI, Polri, dan RPK sebagai outlet penyalur beras,” ujar Kepala Bulog Raha, Muthain Muhammadong saat di temui di ruang kerjanya, selasa (16/9/2025)
RPK sebagai mitra Bulog Raha memiliki kapasitas maksimal penyaluran 2 ton per satu kali pengambilan di Bulog Muna, sementara Pemda menyesuaikan dengan orderan yang ada. Harga tertinggi beras ditetapkan sebesar Rp 62.500, dengan harga di lokasi gudang Bulog Rp 11.000 per kilogram.
“Stok beras kita per kemarin mencapai 1980 ton, termasuk stok di gudang Bangkudu, Buton Utara. Jumlah ini sangat memadai, dan kami selalu siap melayani setiap permintaan,” jelasnya.
“Alhamdulillah, stok kita aman hingga Desember,” sambungnya.
Muthain mengaku, sesuai petunjuk teknis (juknis), setiap warga dapat membeli maksimal 10 kilogram beras. Bulog menghimbau masyarakat Muna dan Mubar untuk tidak khawatir karena stok beras aman hingga Desember.
“Kami sudah bermitra dengan TNI dan Polri untuk memastikan penyaluran beras berjalan lancar,” tambahnya.
Stok beras yang masuk berasal dari petani lokal di berbagai daerah seperti Kolaka, Muna, dan Mubar. Bulog membeli gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram, kemudian diolah oleh mitra dan hasilnya masuk ke Bulog Raha.
“Total gabah dari petani lokal yang sudah diserap mencapai 417 ton. Pasokan ini tergantung hasil panen, tidak setiap hari mereka menyuplai dari Lawada, Kasimpa Jaya, dan beberapa wilayah di Muna dan Mubar,” tutupnya. (Red/Kabartime.com)
