Example floating
Example floating
Example 728x250
EkonomiNasional

Rakornas SPKS 2025 Fokus Penguatan Kelembagaan dan Kesejahteraan Petani Sawit

432
×

Rakornas SPKS 2025 Fokus Penguatan Kelembagaan dan Kesejahteraan Petani Sawit

Sebarkan artikel ini
Ketgam : Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) sukses menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2025 pada 1–3 September 2025 di Hotel Permata Bogor dan Institut Pertanian Bogor (IPB),sabtu (6/9/2025),(foto : Kabartime.com)

Bogor,Kabartime.com – Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) sukses menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2025 pada 2–3 September 2025 di Hotel Permata Bogor dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara ini dihadiri oleh Badan Pengurus Harian SPKS Nasional, Ketua SPKS Daerah, serta Dewan Nasional SPKS, dengan fokus utama pada penguatan koordinasi, evaluasi program organisasi, perumusan strategi adaptif, serta penetapan target dan agenda prioritas SPKS di masa mendatang.

Ketua SPKS Nasional, Sabarudin, dalam sambutannya saat membuka Rakornas 2025, menekankan pentingnya konsolidasi kepengurusan dan penguatan kelembagaan petani sawit.

“Rakornas ini menjadi momentum untuk memperkuat posisi tawar petani sekaligus memperluas peluang ekonomi berbasis koperasi dan UMKM,” ujarnya.

Ketua SPKS Nasional, Sabarudin.

Sabarudin menambahkan bahwa SPKS harus adaptif dalam menjawab tantangan industri sawit dan tetap memprioritaskan kesejahteraan petani

Rakornas ini juga menghadirkan sejumlah narasumber penting, di antaranya Zikri Insan (Oxfam), Helmi Muhansyah (BPDPKS), Dr. Dwi Setyaningsih, S.TP., M.Si (IPB University), Vincent Haryono (Praktisi Produk Turunan Sawit), dan Ika Karmila, S.Si., Apt (Dinas Kesehatan Bogor).

Para narasumber memberikan pemaparan mengenai pentingnya keberlanjutan dan perlindungan hak petani, penguatan koperasi sawit sebagai motor kemandirian ekonomi, peran BPDPKS dalam mendukung akses pembiayaan dan kemitraan strategis, potensi riset inovasi produk turunan sawit, pengembangan produk hilir sawit yang berdaya saing, serta standar kesehatan dan keamanan dalam produk turunan sawit.

Dorongan penguatan koperasi sawit menjadi perhatian khusus dalam Rakornas ini. Koperasi dinilai sebagai wadah yang efektif untuk mendorong kemandirian ekonomi petani melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis olahan turunan sawit.

Produk-produk seperti sabun, margarin, biodiesel, pupuk organik, hingga produk kosmetik diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan membuka lapangan kerja baru di tingkat lokal.

Tisrandi, Ketua SPKS Konawe Selatan, berharap agar hasil Rakornas dapat segera diimplementasikan di tingkat daerah. “Keberhasilan penerapan program di daerah sangat membutuhkan dukungan pemerintah daerah, masyarakat, serta pelaku UMKM dan koperasi di sektor perkebunan sawit,” katanya.

Ketgam : Ketua SPKS Konawe Selatan,Tisrandi.

Rakornas 2025 menegaskan komitmen SPKS untuk memperkuat kelembagaan, memperluas akses pasar, dan membangun sinergi antara nasional dan daerah demi kesejahteraan petani sawit Indonesia.

“Kami percaya bahwa dengan adanya kerjasama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, kita dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi petani sawit untuk berkembang,” ujarnya.

Tisrandi juga berencana untuk memperluas program pelatihan dan pendampingan bagi petani sawit, dengan fokus pada peningkatan produktivitas, kualitas produk, dan praktik pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, Ketua SPKS Konsel juga akan terus berupaya untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani sawit, baik di dalam maupun luar negeri.

“Kami akan terus berjuang untuk memastikan bahwa petani sawit mendapatkan harga yang adil untuk produk mereka, serta memiliki akses ke pasar yang stabil dan berkelanjutan,” tegas Ketua SPK. (Red/kabartime.com)

Example 728x250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *