NASIONAL, KABARTIME.COM– Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sabarudin mendorong anak petani sawit untuk mendaftar beasiswa sawit tahun 2025. Menurutnya, beasiswa sawit tersebut merupakan program pemerintah dalam rangka mendukung keberlanjutan kelapa sawit.
” Program ini dapat membantu para anak-anak petani, anak-anak buruh tani sawit dan lainya untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi,” jelasnya.
Direktur Asosiasi SPKS Indonesia, Sabarudin, M.Dev. juga menyampaikan bahwa dorongan ini sebagai bentuk dukungan terhadap tumbuh kembangnya produksi sawit.
“Kami sangat bangga karena program ini dapat membantu para anak-anak petani, anak-anak buruh tani dan lainya untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi,” jelasnya
Kendati begitu, Sabarudin mewanti-wanti agar program ini tepat sasaran, yakni sampai pada anak-anak petani kelapa sawit. Ini bertujuan agar perkebunan yang dimiliki orang tua mereka tetap berkelanjutan untuk pengelolannya.
Selain itu, kemudahan pendaftaran ini juga perlu menjadi catatan, baik dari sisi persyaratan maupun akses dalam mendaftar. Dirjenbun sudah menetapkan untuk pendaftaran melalui online tetapi perlu disadari bahwa daerah-daerah sawit itu masih banyak yang tidak memiliki jaringan internet.
“Kami mendorong agar proses pendaftaran ini juga bisa difasilitasi oleh dinas perkebunan dan provinsi setempat dengan cara aktif mensosialisasikan kepada anak-anak petani yang ingin mendaftar, termasuk bisa membuka pendaftaran di kantor-kantor dinas Perkebunan setempat, agar anak-anak petani tidak memiliki masalh dengan pendaftaran,” ujarnya.
Pihaknya juga berkomitmen akan membantu Dirjenbun dan Disbun untuk mensosialisasikan beasiswa ini kepada anak-anak petani anggota SPKS, termasuk memfasilitasi membuka tempat pendaftaran bagi anak-anak petani di kantor-kantor SPKS kabupaten.
Serta menyiapkan laptop, jaringan internet dan juga dukungan untuk bimbingan belajar menghadapi tes beasiswa.
“Kita juga berharap beasiswa tahun ini perlu ada kuota setiap provinsi atau kabupaten. Jangan sampai selama ini hanya di bagian Sumatera yang banyak mendapatkan beasiswa ini, semenatra untuk Kalimantan dan Sulawesi termasuk Papua dan NTT, tidak ada atau kecil, kita ingin ada keadilan bagi anak-anak petani di Indonesia,” imbuhnya (red/kabartime.com)