Muna Barat,Kabartime.com– Calon Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat (Mubar) La Ode Darwin -Ali Basa berjanji kepada masyarakat di Kabupaten Mubar untuk memaksimalkan potensi pertanian. Salah satu program yang penjadi prioritas Darwin-Ali adalah memanfaatkan Lahan tidur menjadi Lahan produktif.
Menurut hasil pengamatan di setiap desa di Mubar, Darwin memperkirakan hanya 30 persen lahan masyarakat yang dimanfaatkan untuk menjadi lahan pertanian. Sisanya menjadi lahan tidur. Olehnya itu, untuk memanfaatkan lahan tidur tersebut, Kata dia, Tugasnya Pemerintah Daerah bekerja sama dengan Pemerintah kecamatan dan Pemerintah Desa untuk mendata lahan-lahan tidur tersebut.
“Kalau yang punya tanah dikendari tinggal ditanya, mau di kebuni atau tidak, kalau tidak di Sewa atau bagi hasil. Supaya tdak ada lagi lahan tidur di Mubar”, katanya.
Darwin juga mengakui bahwa masyarakat Kita di Mubar masih banyak yang menjadi petani tradisional. Berpindah lahan dari, lahan A pinda ke Lahan B kemudian Pindah ke Lahan C lalu kemudian kembali Lagi ke Lahan A.
“Tradisi ini tidak boleh lagi terjadi kedepan. Kita berharap lahan kita ada tiga, dan tiga-tiganya kita olah”, jelasnya.
Untuk memudahkan petani dalam melakukan pembukaan lahan tidur tersebut, Darwin- Ali akan menyediakan alat berat, seperti buldoser dan Eksavator di masing-masing wilayah sehingga dalam membongkar lahan yang baru tidak lagi menggunakan Kampak atau parang.
“Kalau sekarang masyarakat buka lahan baru biasanya tiga bulan baru bisa tanam dan itu di kerjakan setiap hari. Tapai kalau pale Eksavator dan buldoser dipastikan dua atau tiga minggu lahan itu sudah siap tanam”, kata Darwin
Kemudian Selain Buldoser dan Eksavator, Darwin juga akan menyediakan alsintan Jonder di setiap desa. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengolah lahan pertanian.
“Dalam mmengolah lahan pertanian masyarakat tidak lagi menggunakan Pacul, kita akan sediakan jonder di setiap desa. Jadi ketika Darwin-ali Basa memimpin lima tahun maka dipastikan jonder setiap desa minimal tiga sampai lima unit”, pungkasnya.
