Kendari,Kabartime.com- Di tengah ketatnya kompetisi politik di Sulawesi Tenggara (Sultra), nama Hartini Azis muncul sebagai sorotan utama. Seperti bintang yang tiba-tiba bersinar di langit malam, Hartini membawa angin segar ke panggung politik daerah ini dengan pencapaian yang mengesankan di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Pencapaian Hartini Azis.
Hartini Azis, istri dari Bupati Kolaka Timur Abd Azis, telah menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih 23.696 suara dalam pemilu lalu. Pencapaian ini melampaui ekspektasi banyak pihak dan memastikan dirinya memperoleh kursi di DPRD Sultra dari Daerah Pemilihan Kolaka, Kolaka Timur, dan Kolaka Utara. Kini, Hartini muncul sebagai kandidat kuat untuk posisi Ketua DPRD Sultra.
Meskipun baru pertama kali terjun ke dunia politik, Hartini, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Koltim, Ketua TP-PKK, Ketua Dekranasda, dan Bunda PAUD Kolaka Timur, menunjukkan semangat dan dedikasi yang tinggi. Dukungan dari suaminya, Abd Azis, turut berperan penting dalam pencapaiannya. Abd Azis menggambarkan perjalanan politik Hartini sebagai “melukis kanvas kosong dengan warna cerah” dan menyatakan keyakinannya bahwa Hartini dapat membawa perubahan positif.
Proses Seleksi dan Sejarah Baru
Pada 26 hingga 27 Juli 2024, Hartini mengikuti fit and proper test bersama dua kandidat lainnya, La Ode Tariala dan Sudarmanto Saeka, untuk memperebutkan posisi Ketua DPRD. Selama ini, DPRD Sultra belum pernah dipimpin oleh perempuan, sehingga pencalonan Hartini menjadi sorotan khusus.
Jika Partai NasDem memutuskan untuk menunjuk Hartini sebagai Ketua DPRD, ini akan menjadi terobosan besar dan sejarah baru bagi DPRD Sultra. Dalam hal ini, Partai NasDem, di bawah pimpinan Surya Paloh, akan menorehkan tinta emas dalam sejarah politik daerah.
Pandangan Pengamat Politik
Menurut Awaluddin Maruf, seorang pengamat politik Sultra, hasil akhir pemilihan Ketua DPRD sangat bergantung pada mekanisme internal partai masing-masing. Awaluddin menilai bahwa meskipun Hartini memperoleh suara terbanyak, faktor pengalaman dan kapasitas kepemimpinan juga harus dipertimbangkan.
“Saat ini, Sudarmanto, sebagai incumbent dengan suara terbanyak di Kota Kendari, juga memiliki peluang besar karena pengalamannya yang lebih dibandingkan Hartini,” ujar Awaluddin. Meskipun demikian, tingginya suara yang diperoleh Hartini menjadikannya sebagai kandidat kuat, terutama jika partai lebih mengutamakan suara terbanyak dalam penentuan ketua.
Pandangan Akademisi Politik
Efrianto, seorang akademisi dari Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, berpendapat bahwa kehadiran tokoh baru seperti Hartini dapat diibaratkan sebagai “sirkulasi elit” dalam politik. Efrianto melihat Hartini sebagai figur yang membawa ide-ide dan perspektif segar ke dalam politik daerah.
Menurut Efrianto, dukungan partai politik sangat berperan dalam kesuksesan Hartini. Partai NasDem telah berhasil memposisikan Hartini sebagai calon kuat melalui kerja-kerja organik di lapangan. Tantangan terbesar Hartini adalah menghadapi struktur politik yang telah lama terbentuk. Meski begitu, statusnya sebagai istri bupati memberikan keuntungan dalam memanfaatkan jaringan politik.
Kata Aktivis Perempuan Sultra
Husnawati, Direktur Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara (RPS), menilai pencapaian Hartini sebagai langkah penting untuk kemajuan perempuan dalam politik. “Keberhasilan Hartini seharusnya diakui sebagai hasil dari kapasitas dan kerja kerasnya, bukan hanya berdasarkan gender,” ungkap Husnawati.
Husnawati juga berharap Hartini dapat menginspirasi lebih banyak perempuan di Sulawesi Tenggara untuk terlibat dalam politik. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara Hartini dan organisasi-organisasi perempuan untuk memperkuat posisinya di parlemen dan memastikan isu-isu krusial seperti kesetaraan gender mendapat perhatian.
Pandangan Masyarakat
Di Kolaka Timur, Hartini Azis dipandang sebagai harapan baru. M Syahrul, seorang petani, menggambarkan Hartini sebagai “cahaya di tengah kegelapan.” Siti Hajar, seorang ibu rumah tangga, menilai Hartini sebagai contoh nyata bagi perempuan di Sulawesi Tenggara.
Hartini Azis sendiri mengungkapkan tekadnya untuk membawa perubahan positif jika diberi kesempatan menjadi Ketua DPRD. Ia mencanangkan visinya untuk menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai daerah yang maju, sejahtera, dan berkeadilan dengan pemerintahan yang transparan. Misinya meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta pelestarian lingkungan dan penguatan kebudayaan lokal.
Kesimpulan
Peluang Hartini Azis untuk menjadi Ketua DPRD Sulawesi Tenggara menggambarkan perjalanan politik yang penuh warna dan potensi. Dengan pencapaian yang signifikan sebagai pendatang baru di politik, Hartini menunjukkan dirinya sebagai kandidat yang layak memimpin. Dukungan dari keluarga, masyarakat, dan berbagai elemen menegaskan besarnya harapan yang diletakkan padanya.
Seperti bintang yang bersinar di langit malam, Hartini Azis membawa sinar baru ke panggung politik Sulawesi Tenggara. Dengan tekad dan dedikasi, serta dukungan luas, Hartini siap membimbing Sulawesi Tenggara menuju masa depan yang lebih baik dan cerah.